Selain itu mengidap HIV/AIDS, ada beberapa pelacur itu terserang penyakit infeksi menular seksual (IMS)
Hidayatullah.com--Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar mengungkapkan bahwa dari 1.500 wanita pelacur yang tercatat di kota itu, seperlimanya atau 20 persen di antaranya terindikasi mengidap HIV/AIDS.
Sri Mulyanti, asisten koordinator KPA Kota Denpasar, Selasa (23/11) mengatakan, selain itu mengidap HIV/AIDS, ada beberapa pelacur itu terserang penyakit infeksi menular seksual (IMS).
"Berdasarkan data tersebut, kami terus melakukan pemantauan secara rutin dan berkala terhadap para pelacur yang ada di wilayah Denpasar. Sebab, kami takut penularan HIV semakin besar melalui mereka," ujarnya.
Dia menjelaskan, para pelacur menjadi salah satu potensi terbesar penyebaran HIV/AIDS di ibu kota Provinsi Bali ini.
"Karena perilaku mereka paling beresiko menularkan ataupun sebaliknya tertular virus mematikan tersebut," katanya.
Seperti diketahui, ucapnya, penyebab penularan virus HIV/AIDS yang masih tinggi adalah perilaku melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan. Perilaku itulah yang membuat para penjaja seks tersebut, katanya, menjadi salah satu kelompok yang paling beresiko.
"Karena itu pihaknya tidak henti-hentinya melakukan penyuluhan tentang bahaya virus HIV/AIDS, serta menyarankan kepada mereka untuk menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seks," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini salah satu tempat yang diindikasikan banyak wanita penjaja seks terkena penyakit yang belum ada obatnya itu adalah di sekitar Jalan Bung Tomo.
"Kawasan tersebut kini oleh kami mendapat perhatian yang cukup besar, guna mencegah penularan HIV/AIDS semakin banyak," katanya
0 comments:
Post a Comment